RESENSI BUKU
DIMENSI SOSIAL KEAGAMAAN DALAM FIKSI INDONESIA MODERN
Fenomena Perkawinan Lintas Agama dalam Novel
Keluarga Permana
Karya Ramadhan K.H. : Kajian Semiotik
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Membaca Komprehensif
Dosen
Pengampu Muhammad Fakhrur Saifudin S.Pd
Disusun Oleh :
DEFFY
MURFIANTI
A310080101
KERAGAMAN SOSIAL KEAGAMAAN DALAM FIKSI INDONESIA
Identitas Buku :
a. Judul
Buku : Dimensi Sosial Keagamaan dalam
Fiksi Indonesia Modern
b. Penulis : Dr. Ali Imron Al Ma’ruf, M.Hum
c. Penerbit :
SmartMedia
d. Kota
Terbit : Solo
e. Jumlah
Hal. : 235
f. Cetakan : Mei 2010
g. Harga : Rp 40
000,00
h. Panjang
x Lebar : 21,5 x 16 cm
Masyarakat Indonesia telah mengenal berbagaimacam jenis karya sastra
yang berkembang di Indonesia. Salah satu karya sastra tersebut adalah novel. Karya sastra merupakan dunia imajinasi
dari hasil kreasi pengarang setelah merefleksi lingkungan sosial kehidupannya. Karya
sastra juga merupakan salah satu alternatif dalam rangka membangunan
kepribadian dan budaya masyarakat. Saat ini novel yang bertemakan cinta dan
agama banyak digandrungi oleh masyarakan Indonesia, bukan hanya para remaja
saja tetapi telah merajalela diberbagai kalangan masyarakat. Kenapa Novel yang
bertemakan cinta dan agama bisa di gemari oleh masyarakat Indonesia, hal itu
akan di ulas di dalam buku ini, yang terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan yaitu mengenai teori, tujuan,
manfaat tentang karya sastra. Bab II
mengenai pengarang, latar sosial budaya, dan karyanya. Bab III tentang struktur
bangunan novel keluarga permana. Bab IV Dimensi sosial keagamaan dalam novel
keluarga permana. Bab V . Simpulan. Buku
karya Dr Ali Imron A M ini mengkaji tentang keragaman sosial budaya dan agama
pada masyarakat Indonesai yang multikultural, sehingga bisa terjadi perkawinan
lintas agama yang fenomenal dan kontroversial. Novel yang dikaji dalam buku ini
adalah novel Keluarga Permana karya Ramadhan K.H. Mengapa di dalam novel Keluarga Permana yang dikaji
dalam buku ini bisa menjadi fenomenal dan kontroversial. Fenomenal
karena menyangkut hubungan antar umat beragama yang sampai sekarang masih
menjadi masalah bahkan menjadi masalah nasional dan kontroversial karena
keragaman yang ada pada masyarakat Indonesia. Buku ini juga membantu kita bagaimana cara
mengkaji sebuah karya sastra dengan baik
dan benar. Pengarang buku ini mencoba mengkaji novel Keluarga Permana
karya Ramadhan K.H secara semiotik.
Novel merupakan pegelolaan
masalah-masalah sosial ke-masyarakatan oleh kaum terpelajar Indonesia sejak
tahun 1920-an dan sangat digemari oleh
sastrawan (Harjana, 1989:17). Novel Keluarga
Permana (selanjutnya disingkat menjadi KP)
karya Ramadhan K.H merupakan salah satu novel yang fenomenal dan kontroversial.
Novel ini mampu mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia modern dan
kesadaran pengarangnya mengenai masalah yang dihadapi, yaitu masalah sosial keagamaan. KP memenuhi kriteria karya sastra sebagai potret indah yang
menggambarkan masyarakat, bahkan analisis kehidupan sosial dengan segala
perubahan masyarakat (kuntowijoyo, 1991: 145). KP menyodorkan landasan filsafat dalam memberikan
penilaian tentang masalah yang dihadapi masyarakat yang hingga kini tetap
aktual. Berbeda dengan novel-novel
Ramadhan sebelumnya, Novel Keluarga Permana mempunyai jalinan alur yang menarik
hingga ceritanya merangsang untuk diikuti, bentuknya padat dan bahasanya
ringkas. Menurut Mohamad (1982: 145), satra kegamaan yang baik adalah karya
sastra yang tidak bermaksud mengislamkan atau mengkristenkan pembaca, melainkan untuk
membantu pembaca dalam menyelesaikan sendiri masalah hidupnya, mengetuk pembaca
dengan pertanyaan yang menggoda hingga pembaca menemukan jawabannya. KP
merupakan salah satu novel literel Indonesia yang cukup menonjol dan mendapat
banyak pujian dari para kritikus. KP
bahkan disebut sebagai novel fenomenal pada masa kini, hal itu mengigat KP mencerminkan potret kehidupan antar umat
beragama di Indonesia di tengah pluralitas dan hiterogenitas mayarakat
Indonesia yang multiagama.
Sebelum pembahasan sampai pada
makna dimensi sosial keagamaan dalam novel Keluarga Permana, terlebih dahulu
akan dibicarakan stukturnya, mengingat bahwa sebagai sebuah karya sastra, struktur
berkaitan erat dengan makna. Analisis struktur, dimaksudkan untuk lebih memungkinkan intrprestasi karya sastra. Dimensi sosial keagamaan di dalam KP merupakan
bagian dari struktur yang mempunyai fungsi dalam pembentukan sebuah cerita.
Berdasarkan data yang diperoleh, dimensi sosial keagamaan dalam KP berkaitan
dengan struktur karya. Oleh karena itu, berikut akan dianalisis struktur KP
dalam hal ini struktur naratif, penokohan, dan latar. Pemilihan ketiga unsur
itu beralasan, mengingat ketiga unsur tersebut berkaitan langsung dengan tujuan
penelitian dan diduga dimensi sosial
keagamaan dalam KP tampak dominan dalam ketiga unsur.
Terlebih dahulu kita patut
mengetahui urutan cerita Keluarga Permana sacara kronologis adalah sebagai
berikut : Ida adalah seorang gadis remaja yang sering mendapat perlakuan kejam
dari Permana (ayahnya). Permana juga
sering bertindak kejam terhadap Saleha (istri permana) dan Ida. Permana
menyesali nasipnya yang sial, kemudian Sumarto menumpang (indekos) dirumah
Permana. Sumarto menebar benih cinta kepada Ida, dan Ida mulai jatuh cinta
kepada Sumarto, kemudian Sumarto mulai menggauli Ida. Permana curiga atas
keintiman Sumarto dan Ida, Permana mengusir Sumarto dari rumahnya. Ida hamil buah
hubungannya dengan Sumarto. Permana dan Saleha sepakat menggugurkan kandungan
Ida. Kandunngan Ida gugur oleh ramuan racun dari dukun, sehingga Ida di larikan
ke rumah sakit. Sumarto menyesali perbuatannya, Pastor Mordiyono menyarankan
Sumarto untuk mengawini Ida. Permana dengan berat menyetujui Ida kawin dengan
Sumarto. Ida dibaptis menjadi katholik dengan perasaan terpaksa. Perkawinan Ida
dengan Sumarto menimbulkan konflik. Mang Ibrahim marah merasa kehilangan
cucunya yang kini menjadi katolik. Akhirnya Ida meninggal dirumah sakit dan
suster rumah sakit membisikkan kalimat syahadat, Ida pun mengikuti dengan
lancar. Suster tersebut kaget saat mengetahui bahwa suami Ida seoarang katolik.
Baca novel KP dan buku ini jika ingin tahu kelanjutan ceritanya.
Untuk mengetahui bagaimana dimensi
sosial keagamaan dalan novel keluarga permana, kita harus mengetahui apa arti
dimensi dan soaial itu. Dimensi dapat diartikan sebagai mantra, ukuran atau
norma (Echols dan Shadily, 1980:538; Poerwadarminta, 1986:961). Sedangkan sosial
diartikan sebagai segala sesuatu mengenai masyarakat, berkaitan
dengan kemasyarakatan. Secara luas sosial berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan kemasyarakatan. Dimensi
sosial kegamaan dalam novel Keluargan Permana menunjukkan adanya kemiripan sosial
budaya antar tokoh-tokoh dalam teks KP dengan pengarang, dalam hal ini latar sosial
budaya Sunda, Jawa Barat, dan latar tempat, tepatnya Bandung. Makna karya
sastra tidak hanya ditentukan oleh karyanya saja, tetapi juga ditentukan oleh
pembaca yang berpijak atau diarahkan oleh karya itu sendiri. Dengan demikian,
pembaca disatu sisi mengetahui bahwa dalam menghadapi karya sastra, dia
berhadapan dengan pengarangnya. Dalam
hal ini situasi semiotik yang khas dan luar biasa memberikan kebebasan pada
pembaca. Data penelitian menunjukkan , bahwa permasalahan KP adalah dimensi sosial
kegamaan yaitu menyangkut perikehidupan
antarumat beragama yakni perpindahan agama dan konflik-konflik sosial keagamaan
yang ditimbulkannya
Kelebihan buku ini adalah
menunjukkan bagaimana cara menganalisis dan
menkaji sebuah novel dengan benar, yaitu
dilihat dari permasalahan, tujuan dan manfaat, serta
tinjauan pustaka, dan landasan teori. Di dalam landasan teori berisikan tentang
novel Indonesia muthakir yang memperlihatkan bagaimana cara menganalisis novel berdasarkan srtuktur
dan unsur-unsurnya . Buku ini juga memberitahu kita bagaimana menganalisis
sebuah karya sastra dengan menggunakan teori-teori. Buku ini patut dibaca
karena mengulas tentang suatu hal yang sampai sekarang masih menjadi permasalah
di Indonesia. Tulisan cover buku bagus sehingga bisa menarik pembaca untuk
membacannya, isinya juga sangat luas. Di bagian belakang terdapat glosarium
yang bisa membantu pembaca jika tidak
mengetahui istilah yang di gunakan oleh penulis dalam teks. Buku ini bukan
sekedar mengulas isi novel Keluarga Permana saja, tetapi juga mengajarkan
kepada pembaca untuk mengetahui bagaimana cara menganalisis sebuah karya sastra
dengan benar sehingga kita bisa mengetahui makna yang terkandung dalam karya
sastra tersebut.
Kelemahan dari buku ini adalah
bahasanya sulit dimengerti dan terlalu banyak kutipan-kutipan sehingga susunan
kata kurang menarik. Dalam penyuntingan kata-kata kurang teliti sehingga masih
ada kata-kata yang kebalik atau sulit untuk dipahami. Warna cover kurang
menarik lebih menarik warna cover yang buku Stilistika. Pemilihan warna cover
juga berpengaruh terhadap minat baca seseorang.
Bagi seorang Mahasiswa khususnya di
jurusan Bahasa dan Satra buku ini mempunyai banyak manfaat. Di antaranya cara
menganalisis sastra dengan berbagai pendekatan dan teori. Buku ini juga bisa
digunakan sebagai panduan dalam mengajar. Apakah kalian ingin tahu bagaimana
lanjutan analisis novel Keluarga Permana dan cara menganalisis sebuah karya
sastra dengan benar, ayo buruan baca buku ini. Dijamin nggak bakal kecewa.