Senin, 11 Juni 2012

Abtraksi


ASLI
ABSTRAKSI

ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKANDI KOS MAHASISWI
(Penelitian di Kos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo)

Karina Tri Utami. A 310 060 246. Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesiadan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UMS. 2010.

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan bentuk bahasapenolakan yang terdapat di kos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk bahasa penolakan dikos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, 3) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan dalam bahasa penolakan dikos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Yang dimaksud teknik simak dan catat adalah mengadakan penyimakan terhadap pemakaian bahasa lisanyang bersifat spontan dan mengadakan pencatatan terhadap data yang mengandung makna metaforis. Analisis data yang dipakai dalam pengolahan dataini adalah model analisis jalinan mengalir (flow model of analysis) yaitu saling menjalinnya ketiga komponen analisis yang berlaku, baik sebelum, pada waktu,dan sesudah pelaksanaan pengumpulan data secara paralel.
Hasil akhir yang penulis peroleh berdasarkan penelitian ini adalah, 1) bentuk bahasa penolakan yang terdapat dalam Kos Flamboyan ada 7 kategori, yaitu : a) penolakan dengan menggunakan isyarat non verbal, b) penolakan dengan menggunakan komentar, c) penolakan dengan menggunakan ucapan terima kasih, d) penolakan dengan menggunakan usul, komentar atau pilihan, e) penolakan dengan menggunakan syarat, f) penolakan dengan menggunakan alasan, g) penolakan dengan menggunakan kata tidak atau padanannya,  nggak, ndak, dan jangan. 2) faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk ungkapan penolakan di Kos Flamboyan, yaitu : a) situasi pada saat tuturan berlangsung, yaitu pada saat tuturan berlangsung penutur (orang yang menuturkan penolakan) dapat melakukan apa yang ajakan atau tawaran tuturnya atau tidak mungkin untuk melakukan ajakan atau permintaan lawan tuturnya, b) kondisi penutur (orang yang menuturkan penolakan) pada saat menuturkan sedang bergurau atau serius, c) keakraban antara penutur (orang yang menuturkan penolakan) dan lawan tutur (orang yang menawarkan, mengajak, atau meminta)

Kata kunci :  Analisis Pragmatik, Maksim



xi


ABSTRAKSI

ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKANDI KOS MAHASISWI
(Penelitian di Kos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo)

Karina Tri Utami, A 310 060 246, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010, 55 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk bahasa penolakan yang terdapat dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk bahasa penolakan dan untuk mendeskripsikan pelaksanaan prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan dalam bahasa penolakan dikos Flamboyan Gonilan Kartasura Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Yang dimaksud teknik simak dan catat adalah mengadakan penyimakan terhadap pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dan mengadakan pencatatan terhadap data yang mengandung makna metaforis. Analisis data yang dipakai dalam pengolahan data ini adalah model analisis jalinan mengalir (flow model of analysis) yaitu saling menjalinnya ketiga komponen analisis yang berlaku. Hasil akhir yang penulis peroleh berdasarkan penelitian ini adalah, 1) bentuk bahasa penolakan yang terdapat dalam Kos Flamboyan ada 7 kategori, yaitu : a) penolakan dengan menggunakan isyarat non verbal, b) penolakan dengan menggunakan komentar, c) penolakan dengan menggunakan ucapan terima kasih, d) penolakan dengan menggunakan usul, komentar atau pilihan, e) penolakan dengan menggunakan syarat, f) penolakan dengan menggunakan alasan, g) penolakan dengan menggunakan kata tidak atau padanannya, nggak, ndak, dan jangan. 2) faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk ungkapan penolakan di Kos Flamboyan, yaitu : a) situasi pada saat tuturan berlangsung berupa dapat melakukan apa yang menjadi tawaran penutur atau tidak melakukan ajakan atau permintaan lawan tuturnya, b) kondisi penutur (orang yang menuturkan penolakan) pada saat menuturkan sedang bergurau atau serius, c) keakraban antara penutur (orang yang menuturkan penolakan) dan lawan tutur (orang yang menawarkan, mengajak, atau meminta).

Kata kunci :  Analisis Pragmatik, Maksim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar